Berangkat dari historik kedua tempat tersebut mendasari kami untuk membuat sebuah pameran seni rupa dua kota Jakarta dan Jogjakarta, yang diikuti oleh empat Institusi Pendidikan Seni, yaitu ISI Jogjakarta, IKJ, UNJ dan UNY, dengan tematik “Pasar Senen – Lempuyangan”. Kami... memilih tematik ini dengan landasan sebuah pemikiran sederhana yaitu, stasiun merupakan tempat naik turun para penumpang yang ingin menuju suatu tempat. Stasiun kami metaforakan sebagai titik temu serta titik pemberangkatan, titik temu dari individu yang berbeda watak,karakter,etos kerja dan pemikiran tapi satu kegelisahan, serta titik pemberangkatan guna mencoba memberanikan diri untuk menawarkan hasil renungan kami sebagai output dari proses pendidikan yang tengah kami jalani. Pameran merupakan suatu kendaraan yang memungkinkan untuk mempresentasikan hasil kegelisahan intelektual kami kepada publik. Dalam kata lain pameran seperti kereta api yang membawa penumpangnya menuju satu tujuan tertentu.
Hal lain yang mendasari kegiatan ini adalah, dalam menjalani rutinitas berkesenian yang mengharuskan untuk memaksimalkan kinerja intuisi, terkadang menumbuhkan suatu kejenuhan, sehingga perlu satu hari yang dinamakan “holiday”. Holiday merupakan hari yang disepakati kebanyakan orang sebagai pelepas rasa jenuh dalam menjalani suatu rutinitas. Sebagai usaha untuk sedikit menggugurkan kejenuhan itu maka kami membutuhkan suatu pelampiasan yaitu dengan berpameran. Selain sebagai “holiday”, pameran ini sebagai wadah bertukar pikiran, mempererat romantika pertemanan antar mahasiswa seni rupa dua kota. Kami semua yakin bahwa kami adalah regenarasi yang tengah digoreng untuk siap berjibaku dalam dunia seni yang pelan-pelan kami autopsi. Selain itu bagi kami seni merupakan hal yang perlu dinikmati atau diapresiasi. Sedangkan apresiasi memiliki beberapa fungsi yang terkait dengan kegiatan mental seperti: penikmatan,penilaian, dan hiburan.Penikmatan karya seni,akan menimbulkan rasa puas,kecewa,atau tidak menimbulkan perasaan apapun.Proses penilaian berlangsung dalam mencari nilai-nilai dalam karya seni, memahami isi dan pesan dari karya seni,mengadakan perbandingan-perbandingan suatu hingga didapatkan suatu kesimpulan. Intinya kegiatan ini mempunyai tujuan sebagai wadah bagi mahasiswa yang berproses dalam seni untuk menghadirkan olahan perenungan intelektualnya yang berupa karya seni, yang dihadirkan untuk di apresiasi oleh publik. Manusia adalah makhluk unik dimana setiap figure diciptakan dengan kepala dan sudut pandang berbeda,berkaitan dengan proses pengapresiasian karya,disitu akan muncul banyak penilaian. Hasil peniliaian berupa pro dan kontra terhadap karya seni yang dihadirkan. Hal tersebut akan menumbuhkan sebuah keinginan untuk tetap berproses untuk meningkatkan kualitas karya seni seseorang. Keanekaragaman penilaian ini juga bisa dikatakan menambah nilai sebuah karya seni tersebut..
Kemasan yang kami tawarkan guna menghadirkan karya seni kepada publik, adalah dalam format karya berukuran mini, atau ukuran maximal yang disepakati adalah 40 x 50 cm sudah dengan pigura. Mengapa demikian, pemilihan kemasan seperti ini bertujuan untuk menyuguhkan hal yang lain. Memang apa yang kami suguhkan bukan hal yang baru, namun sebagai mahasiswa yang tengah berproses dalam seni rupa, hal tersebut menjadi satu nilai tawar tersendiri, dengan kesepakatan ketentuan tersebut, hal itu menuntut kami untuk menghadirkan karya yang berukuran mini tapi mempunyai cita rasa yang maksimal. Seni merupakan suatu hal yang dinamis atau terus berkembang,dengan sifat seni yang seperti itu,menuntut suatu kontinyuitas mahasiswa untuk terus berproses dan menghadirkan olahan perenungan baru,yang syukur bisa ikut andil dalam proses perkembangan seni rupa di Indonesia.
Dibuka oleh : Bambang Toko Witjaksono
Hal lain yang mendasari kegiatan ini adalah, dalam menjalani rutinitas berkesenian yang mengharuskan untuk memaksimalkan kinerja intuisi, terkadang menumbuhkan suatu kejenuhan, sehingga perlu satu hari yang dinamakan “holiday”. Holiday merupakan hari yang disepakati kebanyakan orang sebagai pelepas rasa jenuh dalam menjalani suatu rutinitas. Sebagai usaha untuk sedikit menggugurkan kejenuhan itu maka kami membutuhkan suatu pelampiasan yaitu dengan berpameran. Selain sebagai “holiday”, pameran ini sebagai wadah bertukar pikiran, mempererat romantika pertemanan antar mahasiswa seni rupa dua kota. Kami semua yakin bahwa kami adalah regenarasi yang tengah digoreng untuk siap berjibaku dalam dunia seni yang pelan-pelan kami autopsi. Selain itu bagi kami seni merupakan hal yang perlu dinikmati atau diapresiasi. Sedangkan apresiasi memiliki beberapa fungsi yang terkait dengan kegiatan mental seperti: penikmatan,penilaian, dan hiburan.Penikmatan karya seni,akan menimbulkan rasa puas,kecewa,atau tidak menimbulkan perasaan apapun.Proses penilaian berlangsung dalam mencari nilai-nilai dalam karya seni, memahami isi dan pesan dari karya seni,mengadakan perbandingan-perbandingan suatu hingga didapatkan suatu kesimpulan. Intinya kegiatan ini mempunyai tujuan sebagai wadah bagi mahasiswa yang berproses dalam seni untuk menghadirkan olahan perenungan intelektualnya yang berupa karya seni, yang dihadirkan untuk di apresiasi oleh publik. Manusia adalah makhluk unik dimana setiap figure diciptakan dengan kepala dan sudut pandang berbeda,berkaitan dengan proses pengapresiasian karya,disitu akan muncul banyak penilaian. Hasil peniliaian berupa pro dan kontra terhadap karya seni yang dihadirkan. Hal tersebut akan menumbuhkan sebuah keinginan untuk tetap berproses untuk meningkatkan kualitas karya seni seseorang. Keanekaragaman penilaian ini juga bisa dikatakan menambah nilai sebuah karya seni tersebut..
Kemasan yang kami tawarkan guna menghadirkan karya seni kepada publik, adalah dalam format karya berukuran mini, atau ukuran maximal yang disepakati adalah 40 x 50 cm sudah dengan pigura. Mengapa demikian, pemilihan kemasan seperti ini bertujuan untuk menyuguhkan hal yang lain. Memang apa yang kami suguhkan bukan hal yang baru, namun sebagai mahasiswa yang tengah berproses dalam seni rupa, hal tersebut menjadi satu nilai tawar tersendiri, dengan kesepakatan ketentuan tersebut, hal itu menuntut kami untuk menghadirkan karya yang berukuran mini tapi mempunyai cita rasa yang maksimal. Seni merupakan suatu hal yang dinamis atau terus berkembang,dengan sifat seni yang seperti itu,menuntut suatu kontinyuitas mahasiswa untuk terus berproses dan menghadirkan olahan perenungan baru,yang syukur bisa ikut andil dalam proses perkembangan seni rupa di Indonesia.
Dibuka oleh : Bambang Toko Witjaksono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar